Pameran Pusaka Banjar Kembali Digelar Setelah Satu Dekade Vakum

by admin note line update
18 views

noteline update- BANJAR, Setelah lebih dari satu dekade vakum, pameran pusaka Banjar kembali digelar. Bertajuk “Pameran Karya Agung Nusantara Wasi Pusaka Banua”, pameran yang diselenggarakan oleh komunitas WASAKA (Wasi Pusaka Banua Bomie Putra) ini berlangsung selama tiga hari, mulai 1 hingga 3 Juli 2025 di Martapura.

Pameran ini bukan hanya sekadar pameran benda-benda bersejarah, tetapi juga menjadi perwujudan semangat pelestarian budaya Banjar.

Dibuka dengan tradisi “Atur Dahar”, sebuah selamatan tahunan penuh makna kebersamaan dan syukur, pameran ini menyajikan beragam pusaka Banjar, termasuk keris, tombak, dan benda-benda besi bersejarah.

Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah Keris Sakunta, pusaka asli peninggalan keturunan bangsawan Nagara Daha.

Keris era Majapahit dengan sentuhan pandai besi Banjar ini pernah ditawar hingga Rp 200 juta, namun tetap dipertahankan karena nilai sejarahnya yang tinggi.

Yudhi, Humas DPP Ormas Wasaka, menjelaskan bahwa proses pembuatan keris di masa lalu bukan sekadar transaksi bisnis.

Pemesan harus memberi makan empu (pembuat keris) selama proses pembuatan, dan pembayaran bisa berupa beberapa ekor sapi.

Hal ini menunjukkan betapa berharganya sebuah keris bagi masyarakat Banjar tempo dulu.

Pameran ini juga menyoroti keunikan keris Banjar. Berbeda dengan keris Jawa, keris Banjar memiliki pamor (pola ukiran) dari pangkal hingga ujung, dengan pakem khas seperti Sakunta, Pandawa Carita, dan Sampana Carita.

Sebelum pengaruh budaya Jawa, wasaka (besi pusaka) Banjar umumnya sederhana, mirip pisau tradisional.

Perkembangan bentuk dan makna keris terjadi melalui akulturasi budaya, seringkali melalui perkawinan antar kerajaan.

Yudhi menekankan bahwa mencintai pusaka bukanlah bentuk kemusyrikan, melainkan penghargaan terhadap budaya, leluhur, dan sejarah perjuangan mereka, terutama masa peperangan.

Komunitas Wasaka juga siap membantu masyarakat yang ingin mengetahui usia pusaka mereka, dengan metode yang lebih praktis dan efisien dibandingkan mengirim ke luar negeri.

Pameran ini menjadi bukti kebangkitan semangat pelestarian budaya Banjar. Setelah vakum sekitar 10-15 tahun, pameran pusaka Banjar kembali hadir sebagai bentuk doa, penghormatan, dan pelestarian nilai-nilai luhur Banua.

Kehadiran pameran ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan warisan budaya leluhur.*

Lainnya

Edtior's Picks

Latest Articles