noteline update- MARTAPURA, Revitalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cahaya Kencana di Martapura telah mencapai 50 persen progres.
Hal ini disampaikan Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke TPA tersebut pada Rabu lalu.
Kunjungan ini menyusul sanksi administrasi paksa yang dijatuhkan pada Januari 2025 karena penerapan metode open dumping.
Revitalisasi dengan tenggat waktu 120 hari kalender, berakhir 31 Mei 2025, harus dipenuhi tanpa perpanjangan waktu.
“Sanksi tidak dicabut, dan tidak ada perpanjangan waktu. Jika tidak selesai, Kepala Dinas akan dipanggil ke Jakarta,” tegas Menteri Hanif.
Meskipun demikian, Menteri Hanif mengapresiasi upaya Bupati dan Wakil Bupati Banjar serta jajarannya dalam menindaklanjuti arahan Kementerian LH untuk mengubah budaya pengelolaan sampah.
Menteri juga meninjau Bank Sampah Induk di Kelurahan Sekumpul sebelum mengunjungi TPA Cahaya Kencana.
Target revitalisasi adalah beralih dari open dumping ke metode controlled landfill.
Proses ini meliputi pembenahan di lahan seluas 16,5 hektare. Menteri Hanif berharap proses ini dapat segera dirampungkan.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Banjar, Akhmad Bayhaqie, optimistis dapat menyelesaikan revitalisasi tepat waktu.
Dari 35 item yang harus dibenahi, beberapa item tersulit, termasuk pemindahan sampah sanitary landfill dan penutupan lima zona menjadi controlled landfill, telah selesai. Hanya zona 4 yang masih dalam proses.
“Kami optimistis bisa menyelesaikan, kendala hanya faktor cuaca dan penyelesaian zona 4. Secara umum progresnya sudah 50 persen,” ujar Akhmad Bayhaqie.
Meskipun Kementerian LH menginginkan jalan rigid, proses lelang masih diperlukan.*
noteline update
