noteline update- NASIONAL, Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah penting dengan mengumumkan rencana pembentukan komisi khusus yang bertugas mengevaluasi dan mereformasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Inisiatif ini muncul sebagai tanggapan terhadap aspirasi yang disuarakan oleh masyarakat sipil, termasuk oleh Gerakan Nurani Bangsa (GNB), sebuah kelompok yang terdiri dari tokoh-tokoh lintas agama dan bangsa.
“Langkah ini diambil sebagai respons atas banyaknya tuntutan dari masyarakat,” kata Pendeta Gomar Gultom, anggota GNB, dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jumat (12/9).
Gultom menambahkan bahwa Presiden Prabowo telah menyiapkan konsep reformasi Polri yang selaras dengan aspirasi yang disampaikan oleh GNB.
“Harapan-harapan yang kami sampaikan ternyata sudah masuk dalam konsep Bapak Presiden,” katanya.
Detail teknis mengenai pembentukan komisi reformasi Polri akan diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo pada kesempatan berikutnya.
Selain itu, Presiden juga menyetujui usulan dari GNB dan masyarakat terkait pembentukan Komisi Investigasi Independen.
Komisi ini akan bertugas menyelidiki kerusuhan yang terjadi dalam aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.
Lukman Hakim Saifuddin, anggota GNB yang juga mantan Menteri Agama, menekankan pentingnya keberadaan komisi investigasi independen untuk menjaga agar aksi unjuk rasa damai oleh masyarakat sipil tidak ternodai.
“Tujuannya adalah untuk menghilangkan semua fitnah, tuduhan, dan saling menyalahkan. Oleh karena itu, investigasi harus dilakukan secara independen,” jelas Lukman.*
