noteline update-PENGETAHUAN,Munculnya model yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) dalam industri periklanan Jepang telah memicu kekhawatiran di kalangan artis.
Dilansir dari NHK Word, Tren ini dimulai ketika Itoen, produsen minuman teh hijau terkemuka, menggunakan model AI untuk mempromosikan produknya.
Model AI tersebut diciptakan untuk mewakili citra kesehatan dan umur panjang yang ingin diasosiasikan dengan produk teh hijau mereka.
Menurut pejabat pemasaran Itoen, Kamijo Yusuke, AI adalah cara terbaik untuk menunjukkan karakter dengan penampilan yang sama pada saat ini dan 30 tahun mendatang.
Karakter ini diciptakan oleh Nakayama Yuki dari AI Model, yang menggunakan sistem AI generatif untuk membuat ribuan wajah dan memilih yang paling sesuai dengan keinginan klien.
Iklan yang menggunakan model AI semakin bertambah, termasuk iklan pengembang properti Parco yang menggunakan AI untuk menciptakan gambar, musik, dan narasi.
Kinomura Miho dari Studio Dog, direktur kreatif iklan Parco, menjelaskan bahwa proses kreatif ini membutuhkan uji coba yang lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan model manusia.
Namun, penerapan AI yang semakin luas ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan artis.
Aktris Morisaki Megumi, ketua Asosiasi Pekerja Seni Jepang, menyatakan bahwa kemunculan model AI sangat mengejutkan dan dapat berdampak pada banyak pekerjaan terkait pembuatan iklan.
Survei menunjukkan bahwa hampir 60 persen anggota asosiasi ini khawatir tentang pelanggaran hak paten mereka.
Pengacara Ueda Aoi menegaskan bahwa perlindungan hukum bagi para artis masih minim, terutama bagi mereka yang kurang terkenal.
Ueda Aoi menekankan perlunya kebijakan yang menghargai manusia dan aturan yang jelas terkait hak cipta.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan AI generatif, tantangannya adalah menciptakan masa depan di mana kenyataan dan artifisial dapat berjalan bersama untuk keuntungan semua orang.*
