noteline update -BANJAR, Kabupaten Banjar, mencatatkan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) tertinggi di Kalimantan Selatan, mencapai 12.752 anak.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI tahun 2025, angka ini mengkhawatirkan dan menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Dari total tersebut, 6.694 anak belum pernah mengenyam pendidikan formal. Sisanya merupakan putus sekolah (drop out) di berbagai jenjang: SD (746 anak), SMP (955 anak), dan SMA (996 anak).
Terdapat pula 1.408 lulusan SD dan 1.682 lulusan SMP yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Di Kecamatan Martapura menjadi wilayah dengan angka ATS tertinggi, yaitu 3.969 anak.
Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Banjar, M. Hilman, mengakui data tersebut dan menjelaskan beberapa faktor penyebabnya, antara lain faktor ekonomi, motivasi, dan kondisi sosial masyarakat.
Hilman mengungkapkan adanya kecenderungan masyarakat Kabupaten Banjar yang lebih memprioritaskan pendidikan keagamaan (formal dan non-formal) dibandingkan pendidikan formal.
Kesadaran akan pentingnya ijazah untuk bersaing di dunia kerja masih rendah.
Pemerintah Kabupaten Banjar berencana melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini.
Langkah jangka pendek meliputi inventarisasi anak-anak yang tidak sekolah dan pemberian beasiswa melalui APBD dan lembaga-lembaga terkait.
Upaya jangka panjang meliputi peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk mendukung akses pendidikan dan pemberian motivasi kepada anak-anak dan orang tua agar lebih menghargai pendidikan formal.*
