noteline update- BANJARBARU, Sidang kasus Jumran memasuki babak baru dengan kesaksian mengejutkan dari Madan, atlet MMA. Madan, yang dihadirkan sebagai saksi tambahan, memperagakan teknik bela diri mematikan bernama “kuncian NRC” atau pitingan.
Menurut Madan, teknik ini dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit dengan cara menghalangi saluran pernapasan korban.
Meskipun tampak mirip dengan teknik pitingan biasa, Madan menjelaskan detail kunci yang membuat kuncian NRC sangat berbahaya.
Ia menambahkan bahwa dalam pertandingan resmi, penggunaan teknik ini akan langsung menghentikan pertandingan.
Saat ditanya Hakim Anggota 2, Mayor Kum Sri Kresno Haryo Wibowo, tentang potensi patah leher, Madan menegaskan bahwa teknik tersebut tidak menyebabkan patah leher, melainkan kematian karena sesak napas.
Demonstrasi dilakukan dalam berbagai posisi: duduk, berdiri, dan berbaring.
Kehadiran Madan sebagai saksi didasarkan pada keberadaannya di Mess Atlet MMA Trikora Banjarbaru pada 22 Maret 2025, tanggal penting dalam kasus ini.
Namun, ia mengaku tidak melihat Jumran karena tidur sepanjang hari dan baru bangun menjelang Maghrib. Madan juga mengakui kekuatan fisik Jumran yang luar biasa.
Kesaksian Madan ini menjadi sorotan utama sidang ketiga kasus Jumran, menambah kompleksitas dan misteri di balik kasus tersebut.
Persidangan akan berlanjut dengan agenda pemeriksaan saksi selanjutnya.***
noteline update
