Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Lebih dari Sekedar Hutan Hijau

by admin note line update
9 views

noteline update -BANJAR, Tahura Sultan Adam di Kalimantan Selatan lebih dari sekadar hamparan hijau yang menenangkan.

Di balik rindangnya pepohonan dan udara segar pegunungan, tersimpan sejarah panjang yang kaya dan menarik.

Perjalanan Tahura dari hutan pendidikan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) hingga menjadi destinasi wisata mengungkap lapisan demi lapisan kisah masa lalu.

Awalnya, tanah Tahura dipinjamkan oleh masyarakat melalui Kai Jahari untuk penelitian akademik.

Namun, jejak sejarahnya jauh lebih tua. Sekitar tahun 1942-1943, di masa penjajahan Belanda, kawasan ini dikenal sebagai tempat istirahat dan pengobatan, bahkan dilengkapi kolam renang alami dan fasilitas olahraga.

Bangunan-bangunan tua seperti pemandian dan benteng peninggalan Belanda masih dapat ditemukan hingga kini.

Gunung Basar, yang oleh masyarakat disebut sebagai gunung paling “ganas”, menjadi salah satu ikon kawasan ini.

Jalan utama Tahura, dibangun secara gotong royong oleh warga, bahkan dengan upah berupa rokok, beras, dan lauk bagi pekerja dari Benua Enam, menjadi saksi bisu sejarah.

Konon, Ratu Belanda Wilhelmina pernah mengunjungi tempat ini, menunjukkan pentingnya Tahura secara historis.

Nama “Tahura Sultan Adam” resmi disematkan pada era 1980-an saat kunjungan Presiden Soeharto, sebagai penghormatan kepada Sultan Adam, raja besar Kesultanan Banjar.

Monumen peringatan kunjungan Soeharto masih ada hingga sekarang. Kedatangan dua ekor gajah dari Lampung menandai awal perkembangan wisata di Tahura.

Tahura juga menyimpan kisah-kisah rakyat. Kawasan ini menjadi tempat persembunyian saat pergolakan Ibnu Hadjar, dan sisa-sisa peluru masih dapat ditemukan.

Desa Mandiangin, salah satu pintu masuk Tahura, dulunya terdiri dari kampung-kampung kecil seperti Kampung Aturan, Liang Bidawang, dan Guntung Silim, yang menyimpan cerita dan misteri tersendiri.

Sayangnya, keterbatasan dokumentasi dan hilangnya beberapa tokoh sejarah menyulitkan pengungkapan seluruh kisah masa lalu.

Hari ini, Tahura Sultan Adam bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga museum hidup yang menyimpan jejak sejarah Banua, menunggu untuk dijelajahi dan diungkap.*
nurul onu

Lainnya

Edtior's Picks

Latest Articles