Harga Emas Dunia Tertekan Inflasi AS dan Tarif Dagang

by admin note line update
28 views

noteline update -JAKARTA, Harga emas dunia kembali melemah setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan, mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).

Ketidakpastian seputar negosiasi tarif dagang juga turut menekan harga emas dan mendorong penguatan indeks dolar AS.

Pada perdagangan Selasa (15/7/2025), harga emas dunia anjlok 0,64 persen ke level US$3.322,18 per troy ons, melanjutkan penurunan dua hari berturut-turut.

Namun, pada perdagangan Rabu (16/7/2025) pukul 06.34 WIB, harga emas sedikit menguat 0,23 persen menjadi US$3.329,79 per troy ons.

Penurunan harga emas pada Selasa dipicu oleh antisipasi pembaruan tarif dan laporan inflasi AS yang menunjukkan kenaikan harga konsumen pada bulan lalu.

Indeks dolar AS yang menguat selama tujuh hari berturut-turut, mencapai 98,62 (naik 0,55 persen), juga memperburuk situasi karena membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals, menyatakan pasar masih fokus pada isu tarif, menjaga harga emas relatif stabil.

Ia tetap optimis terhadap emas meskipun harga masih berada di kisaran sejak pertengahan Mei.

Data inflasi Juni menunjukkan kenaikan dibandingkan Mei. Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 0,3 persen secara bulanan (mtm), dan 2,7 persen secara tahunan (yoy).

Inflasi inti naik 0,2 persen secara bulanan, sedikit di bawah ekspektasi, namun mencapai 2,9 persen (yoy) secara tahunan.

Data ini memicu kekhawatiran akan dampak tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump, yang pada Sabtu mengumumkan tarif 30 persen untuk barang-barang dari Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus.

Matthew Ryan, kepala strategi pasar di Ebury, menyatakan laporan inflasi AS mengonfirmasi bahwa tarif Trump mendorong kenaikan harga konsumen pada Juni.

Ancaman tarif tambahan dari Trump terhadap Rusia semakin menambah ketidakpastian.

Meskipun Trump melalui Truth Social menyatakan The Fed seharusnya menurunkan suku bunga karena harga konsumen rendah, The Fed diperkirakan baru akan memangkas suku bunga pada September.

Tai Wong, analis independen, menilai emas seharusnya menunjukkan pergerakan yang lebih signifikan dan membutuhkan katalis baru untuk kembali menembus level US$3.400 per troy ons.

Investor kini menantikan data Indeks Harga Produsen AS pada Rabu untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut.

Emas, sebagai aset safe haven, biasanya menguat dalam lingkungan suku bunga rendah.

Namun, saat ini, ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, ditambah dengan tekanan dari tarif dan penguatan dolar AS, menekan harga emas.*

Lainnya

Edtior's Picks

Latest Articles