Ribuan Ikan Keramba di Desa Mali-Mali Mati Akibat Kekurangan Oksigen

by admin note line update
9 views

noteline update – BANJAR, Ribuan ekor ikan yang dibudidayakan dalam keramba di Desa Mali-Mali mengalami kematian massal dalam beberapa hari terakhir.

Penyebab utama dari insiden ini adalah kekurangan oksigen yang diakibatkan oleh menyusutnya debit air di Riam Kanan, yang juga menyebabkan perubahan warna air sungai.

Mustofa Kamal, salah seorang pembudidaya ikan keramba, mengungkapkan kerugian yang dialaminya mencapai puluhan juta rupiah.

“Baru kemarin ikan-ikan mati, meskipun tidak semuanya. Ini karena air surut, sehingga tidak ada oksigen,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa ikan-ikannya baru berusia tiga bulan dan kerugian yang dideritanya diperkirakan mencapai Rp50 juta. Mustofa berharap bisa membeli bibit baru jika ada dana.

Senada dengan Mustofa, Khalisah, pembudidaya ikan keramba lainnya, juga mengalami kerugian serupa.

“Baru kemarin ikan-ikan mati, tetapi tidak semuanya. Kematian ini disebabkan air sungai surut dan tidak mengalir. Padahal, sekitar satu bulan lagi akan dipanen. Mudah-mudahan tidak semuanya mati,” kata Khalisah dengan nada sedih.

Menanggapi kejadian ini, Kepala Bidang Perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar, Bandi Chairullah, menyatakan bahwa pihaknya telah memperingatkan para pembudidaya mengenai ancaman cuaca ekstrem yang tidak menentu.

“Kami mengimbau tidak hanya melalui radio maupun media sosial, tetapi juga turun langsung ke lapangan melalui kelompok-kelompok pembudidaya ikan di Karang Intan,” jelasnya, Kamis, 12 Juni 2025.

Bandi mengakui bahwa penurunan debit air Sungai Riam Kanan hingga hampir dua meter menjadi penyebab utama kematian ikan.

“Alhamdulillah, hari ini sudah ada kenaikan debit air sungai sekitar satu meter di daerah Sungai Landas, Sungai Arfat, dan sekitarnya,” tambahnya.

Selain itu, Bandi menjelaskan bahwa rendahnya Dissolved Oxygen (DO) atau oksigen terlarut juga menjadi faktor penyebab kematian ikan.

“Rata-rata DO tersebut 0,8 mg/L, 1 mg/L, dan ada yang 1,2 mg/L sampai 1,5 mg/L. Ini merupakan indikator penyebab ikan-ikan tersebut mati,” sambungnya.

Kepadatan ikan dalam keramba juga memperparah kondisi ini, menyebabkan ikan kekurangan oksigen dan sulit bernapas.

“Estimasi ikan-ikan yang mati sampai hari ini mencapai 1,5 ton. Kami berharap dukungan dari stakeholder terkait untuk memberikan edukasi dan menjalankan imbauan kepada pembudidaya ikan keramba di Kecamatan Karang Intan dengan cara arif dan bijaksana,” tutup Bandi.*

Lainnya

Edtior's Picks

Latest Articles