noteline update, Banjar– Aksi kekerasan yang diduga terkait konflik pertambangan di Dusun Baliangin, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, menggemparkan warga.
Video amatir yang beredar luas di media sosial memperlihatkan perkelahian antara lebih dari lima orang yang membawa senjata tajam jenis parang.
Peristiwa ini diduga dipicu oleh kerusakan lahan pertanian warga akibat aktivitas pertambangan.
Kapolres Banjar, AKBP Dr. Fadli, membenarkan kejadian tersebut. Pihak kepolisian telah bergerak cepat mengamankan sepuluh orang yang kedapatan membawa senjata tajam.
Mereka akan diproses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kapolres menegaskan bahwa tambang tersebut belum beroperasi, baru sebatas pembuatan akses jalan.
“Semua yang membawa parang sudah kita amankan, dan akan kita proses hukum dengan melibatkan masyarakat,” tegas Kapolres.
“Tambang itu belum ada, baru tahap pembuatan jalan saja,” tambahnya.
Meskipun tambang belum beroperasi, video viral tersebut telah menimbulkan keresahan di masyarakat Dusun Baliangin.
Kejadian ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan besar tentang pengawasan aktivitas pertambangan di wilayah tersebut.
Warga mendesak penegakan hukum yang adil dan transparan agar kejadian serupa tidak terulang.
Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif dan kronologi kejadian secara detail, termasuk dugaan kerusakan lahan pertanian.
Hasil penyelidikan akan diumumkan kepada publik.***
noteline update
